7 Kebiasaan Manusia yang Efektif Dan Baik
7 Kebiasaan manusia yang efektif diluncurkan pertama kali dalam buku berjudul. Mari kita bahas masing-masing kebiasaan yang menjadikan manusia lebih efektif:
#1 Menjadi Proaktif
Kebiasaan pertama adalah Bersikap Proaktif (Be Proactive).
Di dalam bukunya, Dr. Stephen menjelaskan bahwa sikap proaktif lebih
dari sekedar mengambil inisiatif, berani bertanggung jawab atas diri
sendiri. Orang-orang yang proaktif adalah orang-orang yang mau dan mampu
memlih perilaku, mau bergerak dan berubah.
Kita
tidak hanya dapat diam dan menyalahkan kondisi atas keuangan kita pada
orang lain: orang tua kita, pasangan kita, saudara-saudara kita, tempat
kerja kita dan lain sebagainya. Jika saat ini pendapatan kita dirasa
kurang cukup, bukan berarti kita harus menyalahkan perusahaan kita, atau
bisnis kita. Orang yang bersikap proaktif akan memikirkan bagaimana
cara meningkatkan pendapatan? Bagaimana cara mengelola keuangan agar
dapat membeli tujuan-tujuan keuangannya dan lain sebagainya.
Ciri-ciri
orang proaktif adalah bahasa yang mereka gunakan. Seorang proaktif akan
menggunakan kata-kata seperti saya mau, saya bisa, saya akan, saya
mampu, saya lebih memilih dan lainnya.
#2 Merujuk pada Tujuan
- Pernahkah Anda bertanya pada anak-anak, besok besar ingin menjadi apa?
- Pernahkan Anda bertanya atau ditanya berapa target penjualan tahun ini?
- Pernahkah Anda bertanya nanti desain rumahnya seperti apa?
Kebiasaan
yang ke 2 didasarkan oleh imajinasi, kemampuan untuk melihat sesuatu
yang ada dipikiran Anda yang belum dapat dilihat oleh mata Anda. Ketika
seseorang membayangkan sesuatu yang positif dan bergerak ke arah
kesuksesan, biasanya orang itu akan mendapatkan apa yang ada di
pikirannya. Seperti hukum The Secrets.
Percaya atau tidak segala sesuatu dibangun dua kali, pertama di dalam pikiran, kedua di dalam wujud fisik. Misal seorang pemilik usaha makanan (resto) membayangkan bahwa nantinya dia akan memiliki banyak cabang yang tersebar di Indonesia. Berdasarkan bayangan tersebut, pemilik resto memikirkan bagaimana sistemnya, bagaimana strategi untuk membesarkan resto dan lain sebagainya. Pemilk resto tersebut setelah membangun kesuksesan di dalam pikiran, Beliau juga mewujudkannya.
Intinya
Kita harus membuat tujuan pribadi. Apa yang ingin kita dapatkan? Apa
yang ingin kita capai? Dalam Ilmu perencanaan keuangan, dikenal dengan
istilah: Apa tujuan keuangan Anda? Setelah itu buat rencana untuk
mendapatkannya dan fokus bergerak sesuai dengan tujuan.
#3 Prioritaskan yang Utama
Kebiasaan ketiga adalah “Memprioritaskan yang Utama” (Put First Things First). Pernahkah Anda kebingungan dalam pekerjaan? Terlalu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, dalam waktu yang terbatas?
Cara
yang harus dilakukan adalah membuat prioritas. Bagi pekerjaan-pekerjaan
utama yang harus diselesaikan segera. Pekerjaan mana yang masih dapat
ditunda. Selesaikan pekerjaan-pekerjaan utama dengan segera.
#4 Berpikir Kemenangan Bersama
Kebiasaan keempat adalah “Berpikir Kemenangan Bersama” (Think Win-Win)
Berpikir kemenengan bersama bukanlah ilmu yang dapat dikuasai dalam
waktu singkat, karena berpikir kemenangan bersama didasarkan pada
karakter seseorang dalam berinteraksi dan berkolaborasi.
Sebagian
dari kita seringkali di beri pelajaran pada perbandingan dan kompetisi.
Contoh: pendidikan mengajarkan kita untuk bekerja sendiri, menjadi
juara di dalam kelas. Pendidikan belum mengajarkan kita untuk
berkolaborasi untuk mendapatkan sesuatu yang lebih besar.
Seseorang
yang mampu berpikir kemenangan bersama memiliki tiga karakter utama
yaitu: integritas, kedewasaan dan berpikir berlimpah.
#5 Memahami sebelum Dipahami
Kebiasaan kelima adalah: “Memahami sebelum Dipahami” (Seek First To Understand, Then To Be Understood).
Banyak orang belajar untuk berkomunikasi, berbicara di depan umum,
tetapi kebanyakan orang kesulitan untuk dapat mendengar dan memahami
orang lain.
#6 Wujudkan Sinergi
Kebiasaan keenam adalah: “Wujudkan Sinergi” (Synergize). Sinergi mungkin kata yang sering diucapkan oleh para pemimpin (leader).
Apa makna sinergi? Sinergi adalah cara untuk menghasilkan alternatif
ketiga (bukan caraku, bukan caramu), melainkan cara ketiga yang lebih
baik ketimbang cara kita masing-masing.
Inti dari kata sinergi adalah memanfaatkan perbedaan-perbedaan yang ada untuk mengatasi masalah dan memanfaatkan peluang.
- Pernahkah Anda berdiskusi dengan rekan kerja atau teman dan berakhir ribut? Jika ya, dapat diibaratkan dengan 1+1= 1/2.
- Pernahkah Anda berdiskusi dengan rekan kerja atau teman dan berakhir pada solusi yang lebih menguntungkan? Jika ya, dapat diibaratkan dengan 1+1 = 1 ½ atau 2 atau 3. Disinilah sinergi terbentuk.
#7 Mengasah Gergaji
Kebiasaan ketujuh yaitu “Mengasah Gergaji” (Sharpen The Saw).
Pernahkah Anda terbayang, Anda mengasah gergaji? Mengasah gergaji
menurut Dr. Stephen adalah memaksimalkan kemampuan yang kita miliki dan
menyeimbangkan fisik, social, mental dan spiritual.
TERIMA KASIH
0 komentar:
Posting Komentar